9 Agu 2012

Arab Saudi Larang Pengeras Suara di Masjid Kecil Selama Ramadan

Riyadh, - Azan berkumandang, menandakan waktu salat untuk seluruh umat muslim. Suara azan datang dari menara-menara masjid untuk memberitahukan waktu salat telah datang. Seluruh dunia memiliki karakteristik khas dari kota-kota muslim yang ada di seluruh dunia.
Di Indonesia, ratusan masjid tersebar dan mengumandangkan azan dengan suara keras. Panggilan ini tak jarang berasal dari kualitas rendah dan pengeras suara buruk sehingga menjadi gangguan bagi pendengarnya. Sebagaimana dilansir Al Arabiyanews.com, Kamis (9/8/2012), Kementerian Urusan Islam Arab Saudi melarang masjid kecil dalam menggunakan pengeras suara untuk salat tarawih setiap malam di bulan Ramadan. Menurutnya, suara-suara yang datang dari pengeras suara masjid yang berbeda pada saat bersamaan akan menimbulkan kebingungan bagi pendengar, suasana akan terdengar bising dan ibadah menjadi terganggu. Selain itu, pengeras suara yang digunakan membawa pertentangan di beberapa tempat, karena tingkat kebisingannya dapat menyebabkan gangguan bagi warga yang tinggal dekat dengan masjid. "Meningkatkan volume pengeras suara tidak diperbolehkan, mungkin saja ada orang sakit dan lanjut usia yang perlu istirahat dan perlu ketenangan," kata Sheikh Tawfiq al-Sayegh, imam masjid di pesisir kota Jeddah. Kementerian Arab nampaknya akan tetap berjuang untuk keputusan mereka. Namun, suara lain yang keberatan dengan kementerian tetap mempertahankan suara mereka dengan alasan larangan tersebut mengambil hak dari spiritualitas bulan suci. "Hanya ada satu bulan suci dari satu tahun lamanya, yaitu bulan Ramadan, tidak ada salahnya memungkinkan suara keras dalam berdoa," Tulis Muhammad al-Uhaideb dalam suatu kolom media.
sumber: detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kepada pembaca yang budiman khususnya kepada para alim ulama,bilamana dalam artikel2 ini ada kekeliruan mohon petunjuk dan bimbingannya terima kasih.